GAWEANKITO Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DP2K) Kota Palembang menurunkan petugas penyuluh lapangan untuk mengantisipasi serangan kumbang rove atau tomcat. Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DP2K) kota setempat, Sudirman Tegoeh menyampaikan hal itu ketika ditanya
mengenai adanya serangan tomcat di sejumlah daerah di Indonesia di Palembang, Kamis (22/3). Menurut dia, mereka sudah mengantisipasi dengan menurunkan PPL di beberapa titik yang diinformasikan adanya tomcat seperti di Sungki, Kertapati Palembang.
Serangga ini bisa berkembang biak di luar dari kebiasaan dan tomcat bagi pertanian tidak merusak pertanian, katanya.
Ia mengatakan, serangga ini bisa datang pada malam hari dan mungkin ada sayapnya lepas, kemudian masuk ke rumah-rumah penduduk dan menyenggol tubuh akibatnya timbul peradangan dan bengkak.
Sementara mengenai manfaat serangga itu bagi pertanian, ia menyatakan, tidak ada manfaatnya bagi pertanian, yang ada kerusakan pada manusia.
Ia mengimbau kepada masyarakat tidak perlu panik yang penting waspada dalam jumlah kecil bisa dimusnahkan dengan cara manual dan jangan gunakan racun dahulu.
Bila nanti populasi tomcat itu banyak, diharapkan masyarakat untuk segera melaporkannya sehingga mereka bisa mengadakan pengendalian dengan cara yang ditentukan.
Sejauh ini belum ada di Palembang, baru beberapa titik saja sifatnya kecil, tutur dia.
Serangga ini tinggalnya bukan di rumah-rumah, tetapi di rawa-rawa mungkin akibat habitatnya sudah tidak ada sehingga berimigrasi ke permukiman penduduk.
mengenai adanya serangan tomcat di sejumlah daerah di Indonesia di Palembang, Kamis (22/3). Menurut dia, mereka sudah mengantisipasi dengan menurunkan PPL di beberapa titik yang diinformasikan adanya tomcat seperti di Sungki, Kertapati Palembang.
Serangga ini bisa berkembang biak di luar dari kebiasaan dan tomcat bagi pertanian tidak merusak pertanian, katanya.
Ia mengatakan, serangga ini bisa datang pada malam hari dan mungkin ada sayapnya lepas, kemudian masuk ke rumah-rumah penduduk dan menyenggol tubuh akibatnya timbul peradangan dan bengkak.
Sementara mengenai manfaat serangga itu bagi pertanian, ia menyatakan, tidak ada manfaatnya bagi pertanian, yang ada kerusakan pada manusia.
Ia mengimbau kepada masyarakat tidak perlu panik yang penting waspada dalam jumlah kecil bisa dimusnahkan dengan cara manual dan jangan gunakan racun dahulu.
Bila nanti populasi tomcat itu banyak, diharapkan masyarakat untuk segera melaporkannya sehingga mereka bisa mengadakan pengendalian dengan cara yang ditentukan.
Sejauh ini belum ada di Palembang, baru beberapa titik saja sifatnya kecil, tutur dia.
Serangga ini tinggalnya bukan di rumah-rumah, tetapi di rawa-rawa mungkin akibat habitatnya sudah tidak ada sehingga berimigrasi ke permukiman penduduk.
Komentar
Posting Komentar