Ilustrasi
GAWEANKITO, Seorang ibu bersama anaknya di Desa Araselo, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, tewas dibunuh perampok.
Rosmiati (31) dan Wahyuddin (11) ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi luka di sekujur tubuh pada Rabu malam kemarin. Kondisi Wahyuddin bahkan lebih mengenaskan akibat tebasan parang di leher.
Pelaku berhasil membawa kabur uang tunai Rp 8 juta dan emas seberat 15 gram.
Personel polisi dari Polres Lhokseumawe langsung turun ke TKP dan melakukan identifikasi terhadap pembunuhan tersebut. Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saki, polisi menemukan jejak dan mengetahui identitas pelaku.
Sekira 10 jam kemudian, pelaku yang diketahui bernama Muzakir (45) berhasil ditangkap di salah satu rumah di Simpang Mulieng, Aceh Utara.
Muzakir tidak bisa berkutik dan langsung diamankan Tim Reserse Polres Lhokseumawe. Dia mengaku sempat menjual perhiasan hasil curian di salah satu toko emas di Geudong.
Saat polisi meminta ditunjukkan jalan ke toko mas di Geudong, Muzakir berusaha melarikan diri sehingga polisi terpaksa menembak kaki pelaku.
Dari keterangan pelaku diketahui, saat perampokan, Rosmiati dan Wahyuddin baru tiba di rumah. Pelaku langsung menghasibi mereka dengan menyabetkan parang ke arah badan, leher, dan tangan korban di depan rumah.
Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Galih Indragiri, Kamis (15/3/2012), mengungkapkan Muzakir adalah seorang residivis yang pernah membunuh orang di Banda Aceh dan dihukum 20 tahun penjara. Belum selesai menghabiskan masa tahanan, pelaku melarikan diri.
Sementara itu, istri pelaku, Saira, mengatakan suaminya sehari-hari bekerja sebagai buruh tani. Dia mengaku jarang berkomunikasi dengan Muzakir sehingga tidak mengetahui suaminya merampok dan membunuh orang.
Kini, Muzakir bersama barang bukti emas, uang, dan parang, diamankan di Mapolres Lhokseumawe.
Komentar
Posting Komentar