GAWEANKITO : Pemerintah Kota Makassar belum memiliki rencana pasti untuk memulai pembangunan moda transportasi monorel lantaran PT Hadji Kalla selaku pemegang megaproyek belum menuntaskan studi kelayakan transportasi modern tersebut.
Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengatakan hingga saat ini belum ada informasi jelas terkait kapan feasibility study pembangunan megaproyek monorel dituntaskan PT Hadji Kalla.
"Saya belum tahu kapan investor menuntaskan dan kemudian memaparkan hasil feasibility study-nya. Tapi mereka [investor] sudah menjanjikan untuk segera menyelesaikan studi tersebut, termasuk nilai investasinya nanti," ujarnya, Rabu (22/02).
Selain menunggu hasil studi kelayakan tersebut, konsultasi juga dilakukan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Indonesia terkait mekanisme proses pelelangan dan kerja sama dalam pembangunan megaproyek monorel.
"Konsultasi tetap mesti kami lakukan karena pembangunan monorel tidak bisa dilakukan secara serampangan. " papar dia.
Sementara itu, PT Indonesia Green Management (IGM) -anak usaha Grup Kalla- menargetkan akan menuntaskan FS kontruksi monorel sebelum proses pembangunan yang direncanakan dimulai September 2012.
Manajemen IGM juga telah memastikan sumber pembiayaan proyek yang 70% bersumber dari pinjaman perbankan. Adapun besaran nilai investasi baru akan diungkapkan setelah rampung studi tersebut selesai.
Direktur Pengembangan PT Hadji Kalla Solihin Kalla mengatakan 30% sumber pembiayaan akan berasal dari internal Grup Kalla. Proyek tersebut juga akan menjadi proyek percontohan dimana Makassar merupakan kota pertama yang menggunakan angkutan massal kereta monorel di Indonesia.
Berdasarkan rencana, proyek monorel tersebut akan melalui tiga jalur, di antaranya dengan menghubungkan Terminal Regional Daya-Lapangan Karebosi sepanjang 14 kilometer yang melewati Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Urip Sumohardjo, Jalan Bawakaraeng, dan berakhir di Lapangan Karebosi Jalan Jenderal Sudirman sebagai stasiun utama.
Kemudian Jalur Lapangan Karebosi-Sungguminasa, Gowa yang akan melewati sejumlah jalan sterategis di Kota Makassar menuju Sungguminasa di Kabupaten Gowa dengan panjang 12 kilometer. Dan Jalur terakhir adalah jalur dari Kabupaten Maros ke Terminal Regional Daya
Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengatakan hingga saat ini belum ada informasi jelas terkait kapan feasibility study pembangunan megaproyek monorel dituntaskan PT Hadji Kalla.
"Saya belum tahu kapan investor menuntaskan dan kemudian memaparkan hasil feasibility study-nya. Tapi mereka [investor] sudah menjanjikan untuk segera menyelesaikan studi tersebut, termasuk nilai investasinya nanti," ujarnya, Rabu (22/02).
Selain menunggu hasil studi kelayakan tersebut, konsultasi juga dilakukan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Indonesia terkait mekanisme proses pelelangan dan kerja sama dalam pembangunan megaproyek monorel.
"Konsultasi tetap mesti kami lakukan karena pembangunan monorel tidak bisa dilakukan secara serampangan. " papar dia.
Sementara itu, PT Indonesia Green Management (IGM) -anak usaha Grup Kalla- menargetkan akan menuntaskan FS kontruksi monorel sebelum proses pembangunan yang direncanakan dimulai September 2012.
Manajemen IGM juga telah memastikan sumber pembiayaan proyek yang 70% bersumber dari pinjaman perbankan. Adapun besaran nilai investasi baru akan diungkapkan setelah rampung studi tersebut selesai.
Direktur Pengembangan PT Hadji Kalla Solihin Kalla mengatakan 30% sumber pembiayaan akan berasal dari internal Grup Kalla. Proyek tersebut juga akan menjadi proyek percontohan dimana Makassar merupakan kota pertama yang menggunakan angkutan massal kereta monorel di Indonesia.
Berdasarkan rencana, proyek monorel tersebut akan melalui tiga jalur, di antaranya dengan menghubungkan Terminal Regional Daya-Lapangan Karebosi sepanjang 14 kilometer yang melewati Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Urip Sumohardjo, Jalan Bawakaraeng, dan berakhir di Lapangan Karebosi Jalan Jenderal Sudirman sebagai stasiun utama.
Kemudian Jalur Lapangan Karebosi-Sungguminasa, Gowa yang akan melewati sejumlah jalan sterategis di Kota Makassar menuju Sungguminasa di Kabupaten Gowa dengan panjang 12 kilometer. Dan Jalur terakhir adalah jalur dari Kabupaten Maros ke Terminal Regional Daya
Komentar
Posting Komentar